Kamis, 05 April 2012
Kisah Penebang Pohon
01.03
Dikisahkan di sebuah hutan Kalimantan, terdapat 2 orang yang bekerja sebagai penebang pohon. Setiap hari mereka pergi ke dalam hutan untuk menebang pohon.
Penebang A, ia adalah seorang pekerja keras. Setiap hari ia pergi ke dalam hutan dengan semangat. Ia mampu menebang 10 pohon dalam satu hari.
Penebang B, ia juga bekerja dengan keras dan memiliki semangat yang sama dengan penebang A. Namun, ia hanya mampu menebang 5 pohon saja dalam satu hari. Sahabat, ada satu kebiasaan penebang B yang terbilang "aneh", yaitu setiap kali selesai menebang pohon, ia selalu mengasah kampak yang digunakannya untuk menebang pohon.
Hari berganti hari, bulan berganti bulan. Setelah satu tahun berlalu...apa yang terjadi???
Ternyata kemampuan penebang A menurun. Semula ia mampu menebang 10 pohon dalam satu hari, sekarang ia hanya mampu menebang 5 pohon saja dalam satu hari.
Sedangkan kemampuan penebang B meningkat. semula ia hanya mampu menebang 5 pohon dalam satu hari, sekarang ia mampu menebang 10 pohon setiap harinya. Demikian seterusnya, sampai akhirnya penebang A tidak mampu menebang 1 pohon pun dan kemampuan penebang B terus meningkat setiap harinya.
Sahabat...tahukah mengapa hal itu terjadi???
Apa yang membedakan penebang A dengan penebang B, sehingga kemampuan A terus menurun, sedangkan kemampuan B terus meningkat. Ternyata kuncinya terletak pada kebiasaan "aneh" yang selalu dilakukan penebang B setiap kali selesai menebang sebuah pohon, yaitu ia selalu mengasah kampaknya setiap kali selesai menebang pohon.
Sahabat...bagaimana dengan kita sebagai seorang motivator biMBA-AIUEO? Apakah kita seperti penebang A atau penebang B?
Jika kita terus menerus sibuk dengan kegiatan mengajar dan kegiatan rutin lainnya, tanpa berusaha untuk menambah wawasan, pengetahuan dan keterampilan kita, maka kita akan menjadi seperti penebang A. Lama kelamaan kemampuan kita menurun dan akhirnya kita tidak bisa lagi mengajar dengan baik.
Tentunya kita tidak ingin menjadi seperti penebang A bukan??
Untuk itu sebagai seorang motivator biMBA-AIUEO, kita harus selalu termotivasi untuk terus belajar dan "mengasah kampak" kita dengan cara meningkatkan ilmu, pengetahuan, wawasan, maupun keterampilan kita mengajar. Untuk menambah wawasan, teman-teman bisa menggunakan fasilitas belajar online yang disediakan oleh biMBA-AIUEO, seperti mengikuti training penyegaran yang dilakukan setiap hari Kamis, dalam training tersebut kita bisa berdiskusi dan bertanya langsung dengan Bapak Bambang Suyanto (beliau adalah peneliti dan pengembang filosofi dan metode biMBA-AIUEO), ada juga fasilitas e-learning yang bisa diakses kapan saja. Selain itu teman-teman juga dapat belajar langsung dari anak-anak di kelas, dengan cara mengamati perilaku mereka, kesukaan mereka, karakter dan keunikkan masing-masing anak. Selamat bergabung dan mendapatkan banyak manfaat bersama biMBA-AIUEO.
Semangat belajar dan memperbaiki diri. Salam biMBA...tetap semangat, luar biasa dan selalu ceria.
Penebang A, ia adalah seorang pekerja keras. Setiap hari ia pergi ke dalam hutan dengan semangat. Ia mampu menebang 10 pohon dalam satu hari.
Penebang B, ia juga bekerja dengan keras dan memiliki semangat yang sama dengan penebang A. Namun, ia hanya mampu menebang 5 pohon saja dalam satu hari. Sahabat, ada satu kebiasaan penebang B yang terbilang "aneh", yaitu setiap kali selesai menebang pohon, ia selalu mengasah kampak yang digunakannya untuk menebang pohon.
Hari berganti hari, bulan berganti bulan. Setelah satu tahun berlalu...apa yang terjadi???
Ternyata kemampuan penebang A menurun. Semula ia mampu menebang 10 pohon dalam satu hari, sekarang ia hanya mampu menebang 5 pohon saja dalam satu hari.
Sedangkan kemampuan penebang B meningkat. semula ia hanya mampu menebang 5 pohon dalam satu hari, sekarang ia mampu menebang 10 pohon setiap harinya. Demikian seterusnya, sampai akhirnya penebang A tidak mampu menebang 1 pohon pun dan kemampuan penebang B terus meningkat setiap harinya.
Sahabat...tahukah mengapa hal itu terjadi???
Apa yang membedakan penebang A dengan penebang B, sehingga kemampuan A terus menurun, sedangkan kemampuan B terus meningkat. Ternyata kuncinya terletak pada kebiasaan "aneh" yang selalu dilakukan penebang B setiap kali selesai menebang sebuah pohon, yaitu ia selalu mengasah kampaknya setiap kali selesai menebang pohon.
Sahabat...bagaimana dengan kita sebagai seorang motivator biMBA-AIUEO? Apakah kita seperti penebang A atau penebang B?
Jika kita terus menerus sibuk dengan kegiatan mengajar dan kegiatan rutin lainnya, tanpa berusaha untuk menambah wawasan, pengetahuan dan keterampilan kita, maka kita akan menjadi seperti penebang A. Lama kelamaan kemampuan kita menurun dan akhirnya kita tidak bisa lagi mengajar dengan baik.
Tentunya kita tidak ingin menjadi seperti penebang A bukan??
Untuk itu sebagai seorang motivator biMBA-AIUEO, kita harus selalu termotivasi untuk terus belajar dan "mengasah kampak" kita dengan cara meningkatkan ilmu, pengetahuan, wawasan, maupun keterampilan kita mengajar. Untuk menambah wawasan, teman-teman bisa menggunakan fasilitas belajar online yang disediakan oleh biMBA-AIUEO, seperti mengikuti training penyegaran yang dilakukan setiap hari Kamis, dalam training tersebut kita bisa berdiskusi dan bertanya langsung dengan Bapak Bambang Suyanto (beliau adalah peneliti dan pengembang filosofi dan metode biMBA-AIUEO), ada juga fasilitas e-learning yang bisa diakses kapan saja. Selain itu teman-teman juga dapat belajar langsung dari anak-anak di kelas, dengan cara mengamati perilaku mereka, kesukaan mereka, karakter dan keunikkan masing-masing anak. Selamat bergabung dan mendapatkan banyak manfaat bersama biMBA-AIUEO.
Semangat belajar dan memperbaiki diri. Salam biMBA...tetap semangat, luar biasa dan selalu ceria.
Categorized | Artikel | Diposting oleh Alfain Toll Salam
Artikel Lainnya: Artikel
Anak bisa baca itu BIASA.
Anak punya MINAT baca itu baru LUAR BIASA.
Ayo kita wariskan MINAT belajar pada anak sejak usia dini bersama biMBA-AIUEO.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Kisah Penebang Pohon”
Posting Komentar