Kamis, 03 Mei 2012
Mengapa Konsentrasi Anak Mudah Teralihkan
21.22
Konsentrasi adalah bagaimana anak fokus dalam mengerjakan atau
melakukan sesuatu. Kemampuan anak untuk berkonsentrasi berbeda-beda sesuai dengan usianya. Rentang
perhatian anak dalam menerima informasi melalui aktivitas apapun juga berbeda.
Rentang perhatian
pada anak pra-sekolah sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya materi belajar yang kurang menarik, cara penyampaian guru yang membuat anak bosan, faktor lingkungan yang ramai, kesulitan anak untuk
mengerjakan karena materi belajar terlalu tinggi, dll. Untuk anak-anak memang sangat dibutuhkan kemampuan aktif
untuk menyampaikan materi dengan menarik dan disesuaikan dengan perkembangan motoriknya.
Sedangkan yang
dimaksud dengan kesulitan konsentrasi adalah bila anak tidak fokus dalam
memperhatikan suatu hal atau perhatiannya mudah terpecah atau beralih. Jadi,
untuk suatu pekerjaan, dia tidak bisa menuntaskannya. Sedikit-sedikit,
perhatiannya sudah berubah dan itu terjadi pada semua hal. Akan tetapi
kesimpulan bahwa seorang anak mengalami kesulitan konsentrasi atau tidak, baru bisa didapat setelah
dibandingkan dengan anak normal pada umumnya.
Jika anak
usia batita tampak tidak bisa diam, seolah-olah hiperaktif (padahal belum tentu). Hal ini disebabkan karena anak usia batita berada pada fase eksplorasi. pada fase ini anak ingin mencoba semua benda untuk dipegang, diremas, digigit, dilempar dan diambil kembali, berlari ke sana kemari untuk menjelajah. Di usia ini kemampuan batita untuk mempertahankan atensi memang relatif pendek.
Jika memang anak tidak mengalami kelainan misalnya hiperaktif, jika diminta untuk diam, maka anak juga bisa diam. Anak yang hiperaktif sama sekali
tidak bisa konsentrasi pada semua hal. Berbeda dengan anak normal yang mungkin
hanya pada hal-hal tertentu saja ia tidak bisa diam atau mungkin anak dalam keadaan bosan.
Baru di usia sekitar 4-5 tahun anak mulai mampu berkonsentrasi dan
menyelesaikan suatu tugas sampai selesai. Jika anak bisa konsentrasi 5 menit
saja, secara umum dapat dikatakan konsentrasinya cukup baik, bila lebih dari 5
menit, berarti si anak memang lebih dibanding rata-rata anak pada umumnya.
Faktor Penyebab
Ada dua hal yang menyebabkan terjadinya kesulitan berkonsentrasi, yaitu:
1.Faktor eksternal, ada tiga hal yang bisa mempengaruhi, antara lain:
a.Lingkungan
Untuk faktor lingkungan, misalnya anak diberi tugas menggambar. Pada saat yang
bersamaan, ia mendengar suara ramai dan itu lebih menarik perhatiannya sehingga
tugasnya pun diabaikan. Berarti lingkungan mempengaruhi konsentrasinya.
b.Pola pengasuhan yang permissive, yaitu pengasuhan yang sifatnya menerima atau
membolehkan apa saja yang anak lakukan. Sehingga anak kurang dilatih untuk
menyelesaikan suatu tugas sampai selesai dan jika ia mengalami kesulitan, orang
tua
akan membantunya dan membiarkan anak beralih melakukan sesuatu yang lain.
c.Faktor psikologis
Faktor psikologis anak juga bisa mempengaruhi konsentrasinya. Anak yang
mengalami tekanan, ketika mengerjakan sesuatu bisa menjadi tidak konsentrasi,
sehingga ia tidak fokus dalam menyelesaikan pekerjaannya. misalnya suasana di
sekolah yang berbeda dengan suasana di rumah, anak kaget karena mempunyai
teman yang lebih berani. Hal ini membuat anak ketakutan dan kekhawatirannya
membuat ia sulit untuk konsentrasi. Akibatnya, konsentrasi di kelas
untuk menerima
pelajaran menjadi berkurang. Jadi faktor psikologis yang disebabkan karena
kurangnya kemampuan anak dalam bersosialisasi bisa membuat ia menjadi kurang
berkonsentrasi di sekolah.
2. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor dari dalam dirinya sendiri, antara lain karena adanya
Faktor internal adalah faktor dari dalam dirinya sendiri, antara lain karena adanya
gangguan perkembangan otak dan hormon yang dihasilkan oleh neurotransmitter.
Jika hormon yang dihasilkan oleh neurotransmitter-nya lebih banyak menyebabkan
anak cenderung menjadi hiperaktif. Jika hormon yang dihasilkan oleh
neurotransmitter-nya kurang menyebabkan anak menjadi lamban, Sehingga bisa
mengakibatkan lambannya konsentrasi.
Konsentrasi atau
perhatian biasanya berada di otak daerah frontal (depan) dan parientalis
(samping). Gangguan di daerah ini bisa menyebabkan kurangnya atensi atau
perhatian anak. Jadi, karena sistem di otak dalam memformulasikan fungsi-fungsi
aktivitas, seperti penglihatan, pendengaran, motorik, dan lainnya di seluruh
jaringan otak terganggu, mengakibatkan anak tidak dapat berkonsentrasi karena input
yang masuk ke otak terganggu. Akibatnya, stimulasinya pun tidak bagus, Gangguan
ini bukan merupakan bawaan melainkan bisa didapat misalnya karena terkena
infeksi otak.
Oleh sebab itu penyebab sulitnya anak dalam berkonsentrasi harus dicari terlebih dahulu apakah karena
faktor eksternal atau internal. Apabila penyebabnya karena faktor lingkungan, baik guru maupun orang tua dapat membantu anak untuk meminimalkan lingkungan sedemikian rupa
agar anak bisa fokus atau memusatkan perhatiannya.
Kalau sudah
memasuki usia sekolah, dimana rentang konsentrasi-nya sudah lebih panjang,
anak tidak terlalu bermasalah kecuali jika anak memang mempunyai kelainan.
Sedangkan untuk anak yang mengalami gangguan konsentrasi yang disebabkan
karena faktor dari dalam dirinya seperti hiperaktif, terapi yang diberikan adalah
secara medik/obat dan terapi perilaku. Umumnya kalau sudah diberi obat,
hiperaktifnya berkurang. Sedangkan untuk konsentrasi lambat diterapi untuk
meningkatkan konsentrasinya.
Categorized | Artikel | Diposting oleh Alfain Toll Salam
Artikel Lainnya: Artikel
Anak bisa baca itu BIASA.
Anak punya MINAT baca itu baru LUAR BIASA.
Ayo kita wariskan MINAT belajar pada anak sejak usia dini bersama biMBA-AIUEO.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 Responses to “Mengapa Konsentrasi Anak Mudah Teralihkan”
18 Oktober 2014 pukul 03.56
dengan Bimbingan Belajar Anak yang dikemas lebih menarik oleh guru pembimbingnya bisa menambah daya konsentrasi anak, suasana nyaman anak dalam belajar sangatlah membantu daya tangkap meskipun dari tiap-tiap individu anak berbeda satu dengan yang lainnya. nice share admin
Posting Komentar