Browse » Home
Senin, 16 Juli 2012
Seputar kegiatan bermain sambil belajar di biMBA-AIUEO.
1. Orangtua kurang puas
dengan perkembangan anaknya di biMBA dan mengajukan
ingin mengganti guru yang mengajar dengan alasan agar peningkatannya menjadi
lebih baik. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi guru lain, takut jika nanti
sudah dipindahkan, orangtua tetap merasa tidak puas.
Jawab :
Dalam hal ini menjadi tugas kepala unit untuk
menjelaskan kepada orangtua bahwa kualitas guru/motivator biMBA semua sama, karena mereka sudah mendapatkan
pelatihan. Selain itu kepala unit juga harus mencari penyebab mengapa orangtua
punya keinginan untuk mengganti guru. Kepala unit bisa mengkomunikasikan hal
ini dengan guru yang bersangkutan. Sebisa mungkin diupayakan sebaiknya tidak
ganti guru.
2. Anak tidak mau mengerjakan
modul tulis 1B (T-1B), maunya hanya baca dan matematika.
Jawab :
Semua modul biMBA memiliki 2
tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan Khusus. Tujuan umum adalah setiap anak
menyukai dan menikmati kegiatan bermain modul, artinya selama anak mengerjakan
modul ia merasa senang, sehingga anak tidak menyadari bahwa ia sedang belajar.
Tujuan khusus adalah tujuan yang ingin dicapai dalam setiap tahapan modul. Yang
harus diingat adalah tidak boleh masuk ke tujuan khusus jika tujuan umum belum
tercapai.
Begitu pun dengan pengenalan modul tulis 1B kepada
anak, harus dilakukan secara bertahap. Ajak anak berdialog terlebih dahulu,
bisa dengan tema umum atau menggunakam media gambar yang terdapat di modul
(berdiagam). Jika anak sudah terlihat senang, motivator dapat memberikan materi
belajar. Untuk melihat apakah anak senang atau tidak, dapat terlihat dari
ekspresi anak, interaksi anak dengan motivator, keaktifan anak melakukan
kegiatan di dalam kelas, dsb. Yang terpenting adalah anak tidak harus
menyelesaikan modulnya. Hargai proses yang dilakukan anak, bukan hasilnya.
3. Bagaimana jika ada
orangtua yang melakukan kekerasan terhadap anaknya di lingkungan biMBA-AIUEO. Apa yang
harus dilakukan?
Jawab :
Kita ingat kembali apa tanggungjawab kita sebagai
KU dan motivator biMBA-AIUEO.
Tanggungjawab motivator adalah menciptakan suasana belajar yang 100%
menyenangkan (sepenuhnya fun learning), sedangkan tanggung jawab KU adalah
memastikan bahwa proses belajar di biMBA benar-benar
sepenuhnya menyenangkan. Dengan tanggungjawab tersebut baik KU maupun motivator
memiliki tanggungjawab dan wewenang untuk mencegah kekerasan yang dilakukan
orangtua terhadap anaknya di lingkungan biMBA-AIUEO. Bagaimana caranya :
- Dengan cara mengingatkan
orangtua tersebut, bahwa di biMBA tidak boleh
melakukan kekerasan. Katakan kepada orangtua tersebut dengan tegas “saya tidak
mau sekali lagi ada kekerasan di biMBA, jika terjadi lagi..mohon maaf anak mama akan
kami istirahatkan”.
4. Bagaimana menangani anak
yang hiperaktif?
Jawab :
Pada prinsipnya proses
belajar di biMBA harus dilakukan secara bertahap. Hal ini juga
berlaku untuk anak yang dikategorikan “hiperaktif”. Jika anak belum kondusif
atau belum bisa duduk tenang, jangan diberikan modul atau materi belajar.
Motivator harus dapat membuat anak tertarik dengan kegiatan yang akan dilakukan,
sehingga ia mau duduk dan mendengarkan motivatornya.
Mulailah dengan mencari
tahu informasi tentang kesukaan anak, misalnya apa gambar kesukaannya, film
kesukaannya, mainan kesukaannya, kegiatan yang paling sering dilakukannya, dsb.
Setelah diketahui apa kesukaannya, ajak anak berdialog tentang kesukaannya,
bila anak memberikan respon berupa senyum, anggukan, atau mau menjawab
pertanyaan motivator, hal tersebut mengindikasikan bahwa anak mulai tertarik
dengan motivatornya. Untuk menarik perhatian anak perlu diperhatikan ekspresi,
bahasa tubuh, dan intonasi suara motivator.
5.
Bagaimana
mengatasi anak yang suka berbohong dan banyak alasan?
Jawab :
Pada dasarnya semua anak
jujur, lalu mengapa mereka berbohong?? Anak berbohong karena merasa
kepentingannya terganggu. biMBA tidak dalam
kapasitas untuk merubah karakter anak, karena waktunya terlalu singkat hanya 3
jam seminggu.
6. Anak mampu verbal kata,
tetapi belum bisa merangkai huruf. Bagaimana solusinya?
Jawab :
Perlu diperhatikan apakah
tujuan dari verbal kata sudah tercapai atau belum? Anak sudah paham atau hanya
hafal? Kesalahan yang paling sering terjadi adalah proses pemberian materi yang
tidak small step system, tujuan di materi sebelumnya belum tercapai sudah
diberikan materi yang baru. Hal ini menyebabkan anak merasa sulit, sehingga
proses belajar menjadi tidak fun learning. Jadi motivator juga harus terus
mempelajari dan berusaha memahami filosofi kata biMBA secara utuh,
baik itu metode ataupun kurikulum biMBA-AIUEO.
7. Bagaimana mengajarkan anak
yang pendiam dan tidak bersuara sama sekali, padahal ia bisa bicara. Bagaimana
kita mengetahui kemampuannya ?
Jawab :
biMBA tidak mengajarkan bicara,
walaupun dampak dari proses belajar di biMBA akan membuat
anak mau bicara. Hal tersebut karena proses belajar di
biMBA
sepenuhnya menyenangkan, sehingga membuat anak tertarik dan mau memberikan
respon positif.
Yang utama di biMBA adalah menumbuhkan MINAT
belajar pada anak. untuk anak yang pendiam dan belum mau bersuara, hal pertama
yang harus dilakukan motivator adalah membuat anak merasa aman dan nyaman
terlebih dahulu. Jika hal tersebut sudah tercapai motivator dapat memberikan
materi belajar melalui gambar, ajak anak berdiagam atau berdialog lewat gambar.
Motivator menceritakan
gambar-gambar yang ada di modul dengan ekspresi, bahasa tubuh dan intonasi
suara yang menyenangkan agar anak tertarik untuk mendengarkan dan memperhatikan
motivatornya. Jika anak belum memberikan respon jangan berputus asa, lakukan
terus dengan berdialog, bernyanyi, bercerita, dongeng ataupun melalui media
permainan.
Lalu bagaimana motivator
mengetahui apakah anak sudah mampu atau belum? Jika anak belum mau bersuara,
tidak apa-apa jangan dipaksa untuk bersuara. Untuk mengetahui apakah anak sudah
mampu atau belum, dapat dilakukan dengan meminta anak menunjukkan angka, huruf,
atau kata yang disebutkan oleh motivator.
Jika anak sudah mampu
menunjukkan angka atau huruf dengan benar, atau anak mampu menunjukkan gambar
dari kata yang dimaksud oleh motivator dengan tepat, maka dapat disimpulkan bahwa
anak sudah mengerti dan sudah mampu, walaupun ia belum mau bersuara. Di biMBA yang dimaksud dengan membaca adalah anak
mengerti apa yang dibaca, bukan sekedar membunyikan kata.
8.
Bagaimana
cara belajar yang cepat dan efektif?
Jawab :
a. Sebagai umat beragama kita
selalu Mohon Bimbingan Allah (Tuhan Yang Maha Esa).
b. Belajar dari anak, karena
anak-anak itu jujur. Bagaimana cara belajarnya? dengan cara mempelajari dan
mengamati anak-anak, karena anak adalah gudang ilmu.
c. Banyak berdiskusi dan
sharing dengan sesama rekan kerja, baik kepala unit ataupun sesama motivator biMBA-AIUEO. Saling
mengingatkan dengan kesabaran dan kebenaran, karena tidak ada kebenaran tanpa
kesabaran.
d. Bertanya langsung kepada
ahlinya, belajar bersama melalui training online. Belajar dimanapun, kapanpun,
tidak bergantung pada apapun, kecuali Allah SWT (Tuhan Yang Maha Esa).
e. Usahakan untuk melakukan
analisa (apa, mengapa, bagaimana) agar kita mengerti, bukan menghafal.
f. Jika kita ber-MBA, pasti
akan terasa menyenangkan.
9. Anak sudah 4 bulan di biMBA, awalnya biasa saja. Namun akhir-akhir ini
minat anak jadi menurun dan selalu minta ditemani oleh mamanya.
Jawab :
Logikanya bila kita benar-benar
menerapkan filosofi biMBA dengan benar, maka MINAT
anak tidak akan menurun, sebaliknya MINAT akan
semakin besar dan semakin menggelora.
Mengapa demikian ?? karena
proses yang dilakukan di biMBA adalah proses
yang sepenuhnya menyenangkan bagi anak. bila anak merasa senang dalam melakukan
kegiatan tertentu, maka ia cenderung akan mengulangi lagi kegiatan tersebut
dengan senang hati (the law of effect).
Dalam hal ini motivator
harus menerapkan metode fun learning, untuk dapat menerapkan fun learning
syaratnya harus, mutlak, wajib small step system dan individual system.
Jika anak masih minta
ditemani oleh mamanya, itu karena anak belum merasa aman dan nyaman berada di
dalam kelas. Untuk mengatasi hal tersebut, motivator harus mampu memberikan
rasa aman dan nyaman kepada semua anak didiknya di dalam kelas. Pastikan bahwa
tidak mengganggu anak, sayangilah anak dengan sepenuh hati. Motivator harus
dapat berperan sebagai pengganti orangtua di dalam kelas.
10.
Bagaimana
menerapkan fun learning untuk anak kinestetis ?
Jawab :
Biasanya anak dengan tipe
kinestetis adalah anak yang aktif dan tidak bisa diam. Untuk itu motivator
harus dapat menarik perhatian anak agar ia mau duduk. Cara menarik perhatiannya
adalah dengan mengajak anak berdialog mengenai kesukaannya.
Ketika berdialog dengan
anak, motivator harus ekspresif dengan intonasi suara yang tidak datar agar
anak tertarik dan memberikan respon positif. Setelah anak tertarik sedikit demi
sedikit motivator mulai memasukkan materi biMBA sebagai tema
dialog (4HVK, 4HVS, 5HVS, 4HKS, dsb), motivator juga dapat mengajak anak
berdiagam (berdialog lewat gambar).
Artikel Lainnya:
Anak bisa baca itu BIASA.
Anak punya MINAT baca itu baru LUAR BIASA.
Ayo kita wariskan MINAT belajar pada anak sejak usia dini bersama biMBA-AIUEO.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “ ”
Posting Komentar